Minggu, 16 Desember 2012

MAKALAH SPI



MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM (SPI)
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM KERAJAAN MONGOLIA

Dosen Pembimbing : H. Aminudin, S.Pd.I, M.M.Pd




OLEH KELOMPOK ....
Ø  ......................
Ø  ......................
Ø  ......................
Ø  ......................
Ø  ......................

LOKAL .....
SEMESTER 2 / S1 PAI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (SATI)
RASYIDIYAH KHALIDIYAH (RAKHA)
AMUNTAI 2012 M / 1434 H


Kata Pengantar
بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْمنِ الرَّØ­ِيمِ
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. atas berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pertumbuhan & Perkembangan Peradaban Islam Kerajaan Mongolia ” ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas yag telah diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam (SPI) di Lokal 37, STAI Rakha Amuntai.
Tentunya, makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, jika ada hal-hal yang kurang berkenan harap dimaklumi. Serta penulis mengharapkan saran-saran yang konstruktif guna kesempurnaan makalah ini kedepannya.
Semoga makalah yang penulis susun ini dapat berguna dan memenuhi tugas yang diminta, serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin.
Amuntai,  April 2012

Penulis


 


Daftar Isi

Kata Pengantar .........................................................................................   i
Daftar Isi ....................................................................................................   ii
BAB I             : PENDAHULUAN ...........................................................  1
A.    Latar Belakang ..............................................................   1
B.     Rumusan Masalah .........................................................  1
C.     Tujuan Penulisan ...........................................................   1
BAB II            : PEMBAHASAN ..............................................................  2
A.    Peradaban Islam Mongol ...............................................  2
B.     Asal-Usul Bangsa Mongol ............................................   2
C.     Kemajuan Bangsa Mongol .................................. .........   6
D.    Sebab-sebab Kemunduran Bangsa Mongol ..................   6
BAB III          : PENUTUP ........................................................................  8
A.    Kesimpulan ...................................................................   8
B.     Saran .............................................................................   9
Daftar Pustaka ..........................................................................................   10


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bangsa Mongol berada di wilayah pegunungan Mongolia, berbatasan dengan Cina di Selatan, Turkestan di Barat, Manchuria di Timur, dan Siberia di sebelah Utara. Mereka sangat patuh dan taat pada pimpinannya dalam satu bingkai agama Syamaniyah, yaitu kepercayaan yang menyembah bintang-bintang dan matahari terbit. Runtut etniknya berasal dari nenek moyang yang bernama Alanja Khan yang dikaruniai dua orang putera kembar yaitu Tartar dan Mongol. Pada masa pemerintahan Bahadur Khan, Mongol mengalami kemajuan yang sangat besar karena pada saat itu Bahadur berhasil menyatukan13 kelompok suku bangsa. Selanjutnya pada masa pemerintahan Ghazan, yakni raja yang ketujuh Dinasti Ilkhan, ia membangun semacam biara untuk para Darwis, perguruan tinggi untuk madzhab Syafi’I dan Hanafi, sebuah perpustakaan Observatorium, dan gedung-gedung umum lainnya.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu masalah seperti bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Mongolia serta asal-usul bangsa Mongol tersebut?
C.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Mongolia.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Peradaban Islam Mongol
Pertumbuhan dan Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Mongolia
Jatuhnya Kota Baghdad pada tahun 1258 M, ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah, tapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan perandaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap di bumi hanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan.
B.     Asal-Usul Bangsa Mongol
Bangsa Mongol berada di wilayah pegunungan Mongolia, berbatasan dengan Cina di Selatan, Turkestan di Barat, Manchuria di Timur, dan Siberia di sebelah Utara. Kebanyakan dari mereka mendiami padang stepa yang membentang di antar pegunungan Ural sampai pegunungan Altai di Asia Tengah, dan mendiami hutan Siberia dan Mongol di sekitar Danau Baikal.
Dalam rentang waktu yang relatif panjang, kehidupan bangsa Mongol tetap sederhana mereka mendirikan perkemahan dan berpindah dari satu tempat ketempat lain, menggembala kambing, berburu. Mereka hidup dari hasil perdagangan tradisional yaitu mempertukarkan bangsa Turki dan Cina yang menjadi tetangga mereka. Kesehariannya, sebagaimana dipredikatkan pada sifat nomad,mereka mempunyai sifat kasar, suka berperang, berani mati dalam mewujudkan keinginan dan ambisi politiknya. Namun, mereka sangat patuh dan taat pada pimpinannya dalam satu bingkai agama Syamaniyah, yaitu kepercayaan yang menyembah bintang-bintang dan matahari terbit.
Namun demikian, ada satu pendapat yang mengatakan bahwa bangsa Mongol bukanlah suku nomad sebagamana dimaksud, tetapi satu bangsa yang memiliki ketangkasan berkuda yang mampu menaklukkan stepa ke stepa, akibatnya kehidupan. mereka berpindah-pindah mengikuti wilayah taklukannya dibawah kepemimpinan seorang Khan. Khan yang pertama dari bangsa Mongol itu adalah Yesugey, ayah Chinggis atau Jengis.
Runtut etniknya berasal dari nenek moyang yang bernama Alanja Khan yang dikaruniai dua orang putera kembar yaitu Tartar dan Mongol. Dari kedua putera ini melahirkan dua keturunan bangsa, yaitu Mongol dan Tartar. Dari yang pertama lahirlah seorang bernama Ilkhan yang di kemudian hari menjadi pemimpin bangsa Mongol.
1.      Ciri-ciri Masa Mongol.
a.       Berpindahnya pusat ilmu.
Kegiatan ilmu pada masa Abasiyah berpusat di kota-kota Baghdad, Bukhara, Naisabur, Ray, Cordova, sevilla, Ketika kota-kota tersebut hancur maka kegiatan ilmu berpindah ke kota-kota Kairo, Iskandar, Usyuth, faiyun, damaskus, Hims, Halab, dan lain-lain kota di kota Mesir dan di Syam.
b.      Tumbuhnya ilmu-ilmu baru.
Dalam masa ini mulai matang ilmu Umron (Sosiologi ) dan filsafat Tarikh ( Philosophy of history ) dengan munculnya Muqaddimah Ibn Khaldun sebagai kitab pertama dalam bidang ini. Juga mulai di sempurnakan penyusunan ilmu politik, ilmu tata usaha, ilmu peperangan, ilmu kritik sejarah.
c.       Kurangnya Kutubul khanah.
Dalam zaman ini banyak perpustakaan besar yang musnah bersama segala kitabnya karena terbakar atau tenggelam di tengah-tengah suasana yang kacau waktu penaklukan Mongol di Timur dan penyerangan Spayol di Barat. Atau pemusnahan kitab-kitab dan perpustakaan sebagai akibat terjadinya pertentangan sengit antara Firqah-firqah agama. Atau karena menjadi rusaknya dan mengaburnya tinta akibat lapuk dimakan usia.
d.      Banyaknya Sekolah dan Mausu’at.
Dalam masa ini sekolah-sekolah yang teratur tumbuh subur, terutama Mesir dan Syam, dan yang menjadi pusatnya adalah Kairo dan Damaskus. Pembangun sekolah pertama adalah Sultan Nurudin Zanky yang kemudian di ikuti oleh para raja dan sultan sesudahnya. Berdirilah berbagai corak sekolah baik karena perbedaan madzhab atau pun karena ke khususan ilmu. Ada sekolah untuk ilmu Tafsir dan Hadits, dan sekolah untuk Fiqh berbagai madzhab, ada sekolah untuk ilmu Thib dan Filsafat, ada sekolah untuk ilmu Riyad-Hiya’at ( ilmu pasti, ilmu music dan ilmu eksakta lainnya ). Dari sekolah ini keluarlah para ulama dan sarjana yang jumlahnya cukup banyak. Keadaan di Mesir pun demikian juga, bahkan Jami’ah Al-Azhar Kairo menjadi bintangnya segala sekolah, tidak saja yang usianya yang lebih tua tetapi yang terutama karena mutu ilmu yang tinggi. Kecuali banyaknya sekolah, zaman ini istimewa dengan lahirnya Mausu’at dan Majmu’at ( buku kumpulan berbagai ilmu dan masalah kira-kira seperti Encyclopedia ).
e.       Penyelewengan ilmu.
Dalam zaman ini ummat islam dan kaum terpelajar banyak yang melarikan diri kedunia pembahasan agama, apalagi ketika persatuan politik tidak ada lagi dan sultan-sultannya tidak memperhatikan perkembangan dan kemurnian agama, ummat islam makin tenggelam kepada pembahasan bidang agama saja, bahkan lama-kelamaan jatuh ke lembah mistik dan khurofat. Hal ini mungkin karena kebanyakan manusia telah di hinggapi rasa takut sehingga mereka mengungsi ke dunia agama dan mistik untuk menghibur diri. Dalam masa ini berbagai ilmu mereka pergunakan untuk mengkhidmati agama saja atau mistik dan khurofat. Misalnya ilmu Falak hanya untuk menetapkan waktu sholat, sementara ilmu Bintang untuk meramal.

f.       Kondisi keagamaan
Penguasa Mongol atas daulah Islam hampir memusnahkan unsur Arab dan bahasanya, selama peperangan maka ratalah kota dan daerah yang dikuasai. Mereka bunuh penduduknya, mereka rampas hartanya, mereka runtuhkan gedung-gedungnya mereka bakar Kutubul Khanahnya, maka musnahlah perbendaharaan kebudayaannya. Namun suatu hal yang luar biasa bahwa Jenghis Khan yang meruntuhkan semua itu, diantara keturunannya ada yang bangun menjadi pemelihara dan pembangun kembali agama dan kebudayaan Islam.
Timur lenk, salah satu keturunan Jenghis Khan misalnya, pada akhir hayatnya memeluk Islam, berkat usaha sultan Faraj, seorang dari raja Mamluk yang mengutus delegasi dengan pimpinan Ibn Khaldun Bapak Sosiologi Islam yang termashur saat itu. Sementara itu kekejaman Timur Lenk mereda dan ia mengamalkan agama Islam secara tekun serta membelanya dengan semangat sampai wafatnya tahun 1404 M. tidak berbeda keadaannya dengan keturunan Jenghis Khan yang lain Islam menyusupi diri mereka.
a.       Juchi Khan keturunan dari Junghis Khan yang menguasai lembah Wolga, eropa Timur dan Eropa Tengah, menurunkan seorang namanya Barka Khan ( 1256-1266 ). Barka Khan inilah menurut Arnold dalam The Preaching of Islam, merupakan keturunan Jenghis Khan yang perama-tama masuk Islam. Ia banyak membangun rumah-rumah ibadah dan perguruan-perguruan tinggi Islam pada kota belahan Utara itu. Ia banyak berhubungan surat-menyurat dengan sultan Baibars, seorang raja Mamluk Mesir. Sementara itu, misi Islam dari Mesir banyak berdatangan dan Islam makin tersiar di belahan Utara.
b.      Chagatai Khan putra Jenghis Khan yang menguasai lembah Tarim Turkisan Timur, sin-hiang, Asia Tengah ( Turkistan Barat, Tran-soxiana ) menurunkan seorang bernama Tagluk Timur Khan (1347-1363 M) yang menjadi sultan Islam pertama dari keturunan Chagatai Khan. Di tangannya kerajaan yang di bentuk moyangnya itu menjadi kesultanan Islam.
c.       Demikian juga keturunannya yang lain yang masuk menguasai India, Akhirnya mendirikan Kerajaan Moghal (1526-1962 ) di India, suatu kesultanan Islam yang banyak berjasa dalammeninggikan Islam. Kenyataan menunjukkan bahwa bangsa yang ketika masih biadab menghancurkan segala yang dimiliki Islam, ketika ia telah bergaul dan meresapi ketinggian Islam bukannya masyarakat Islam yang musnah tapi mereka yang lambat laun terpengaruh, bahkan menjadi pembela dan penjunjung tinggi Islam.

C.    Kemajuan Bangsa Mongol
Pada masa pemerintahan Bahadur Khan, Mongol mengalami kemajuan yang sangat besar karena pada saat itu Bahadur berhasil menyatukan13 kelompok suku bangsa. Kemudian pada masa pemerintahan Hulagu Khan banyak wilayah yang telah ditaklukannya.diantaranya adalah kota Baghdad yang pada waktu dipimpin oleh Khalifah Al-Mu’tashim. Khalifah Al-mu’tashim tidak mampu membendung topan tentara Hulagu Khan. Selanjutnya Hulagu melanjutkan gerakannya ke Syria dan Mesir dari Baghdad pasukan mongol menyebrangi sungai Khuprat menuju Syria, kemudian melintasi Sinai. Mesir pada tahun 1260 M. mereka berhasil menduduki Hablur dan Gaza.
Selanjutnya pada masa pemerintahan Ghazan, yakni raja yang ketujuh Dinasti Ilkhan, ia mulai memperhatikan perkembangan peradaban. Ia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan satra. Oleh karena itu, ia membangun semacam biara untuk para Darwis, perguruan tinggi untuk madzhab Syafi’I dan Hanafi, sebuah perpustakaan Observatorium, dan gedung-gedung umum lainnya.
D.    Sebab-sebab Kemunduran Bangsa Mongol
Kekalahan bangsa Mongol di bawah panglima Kitbugha atas pasukan Mamalik di bawah panglima Qutuz. Panglima tentara Mongol, Kitbugha, mengirim utusan ke Mesir meminta supaya sultan Qutuz yang menjadi raja kerajaan Mamalik untuk menyerah. Permintaan itu di tolak oleh Qutus dan utusan Kitbugha tersebut dibunuhnya. Tindakan Qutuz itu tidak menimbulkan kemarahan oleh di kalangan Mongol. Kitbugha kemudian melintas Jordania menuju Galilei. Pasukan ini bertemu dengan pasukan Mamalik yang di pimpin langsung oleh Qutuz. Pertempuran dahsyat terjadi sehingga pasukan Mamalik berhasil menghancurkan tentara Mongol pada tanggal 3 september 1260 M. Hal inilah yang menyebabkan runtuhnya kerjaan Mongol di Cina.
Pada saat Mongol diperintah oleh Abu Sa’id ( 1317-1335 M ), terjadi bencana kelaparan yang sangat menyedihkan dan angin topan dengan hujan es yang mendatangkan malapetaka. Kerajaan Ilkhan yang didirikan Hulagu Khan akhirnya terpecah belah sepeninggalan abu Sa’id dan masing-masing pecahan saling memerangi. Akhirnya mereka semua ditaklukkan oleh Timur Lenk.
Kerajaan mongol runtuh ketika pertempuran dahsyat terjadi sehingga pasukan Mamalik berhasil menghancurkan tentara Mongol pada tanggal 3 september 1260 M. Hal inilah yang menyebabkan runtuhnya kerjaan Mongol di Cina. Kerajaan Shafawi berdiri secara resmi di Persia pada 1501 M/907 H, tatkala Syekh Ismail memproklamasikan dirinya sebagai raja atau syekh di Tabriz, kerajaan ini berkembang dengan cepat. Nama Shafawi ini terus di pertahankan sampai tarekat safawiyah menjadi suatu gerakan politik dan menjadi sebuah kerajaan yang di sebut kerajaan Shafawi.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Jatuhnya Kota Baghdad pada tahun 1258 M, ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah, tapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan perandaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap di bumi hanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan.
kehidupan. mereka berpindah-pindah mengikuti wilayah taklukannya dibawah kepemimpinan seorang Khan. Khan yang pertama dari bangsa Mongol itu adalah Yesugey, ayah Chinggis atau Jengis.
Timur lenk, salah satu keturunan Jenghis Khan misalnya, pada akhir hayatnya memeluk Islam, berkat usaha sultan Faraj, seorang dari raja Mamluk yang mengutus delegasi dengan pimpinan Ibn Khaldun Bapak Sosiologi Islam yang termashur saat itu. Pada saat Mongol diperintah oleh Abu Sa’id ( 1317-1335 M ), terjadi bencana kelaparan yang sangat menyedihkan dan angin topan dengan hujan es yang mendatangkan malapetaka. Kerajaan Ilkhan yang didirikan Hulagu Khan akhirnya terpecah belah sepeninggalan abu Sa’id dan masing-masing pecahan saling memerangi. Akhirnya mereka semua ditaklukkan oleh Timur Lenk.
Ada dua aspek menarik dari pengkajian sejarah kerajaan Shafawi pada (1501-1722 M). Pertama, lahirnya kembali dinasti Shafawi adalah kebangkitan kembali kejayaan Islam. Ketika Islam sebelumnya pernah mengalami masa kecemerlangan. Kedua, dinasti Shafawi telah memberikan kepada Iran semacam “Negara Nasional” dengan identitas baru, yaitu aliran Syiah yang menurut G.H. Jansen merupakan landasan bagi perkembangan nasionalisme Iran Modern.
Sepeninggal Abbas I, Kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642 M), Abbas II (1642-1667 M), Sulaiman (1667-1694 M), Husein (1694-1722 M), Tahmasp II (1722-1732 M) dan Abbas III (1733-1736 M). Pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan Safawi tidak menunjukkan grafik naik dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada kehancuran.
B.     Saran
Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar bisa mengambil manfaat tentang bagaimana pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam pada masa Mongolia dan mengetahui dengan baik apa-apa saja yang termasuk dalam ruang lingkupnya baik bagi kami selaku penyaji khususnya maupun bagi saudara-saudara sekalian pada umumnya.


Daftar Pustaka
§  Sunarto, Musyrifah, Sejarah Islam Klasik, Jakarta:Prenada Islam Media.
§  Ajid, Thohir, 2004, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, Jakarta: P.T. RajaGrafindo
§  Yatim, Badri, 2006, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: P.T. RajaGrafindo Persada
§  Hamka, Sejarah Ummat Islam, Jakarta: Bulan Bintang.
§  http/: Geogle_peradaban dan perkembangan islam di masa kerajaan Mongol.com
§  Prof.Dr.Hj.Masyrifah Sunarto,2008 Sejarah Islam Klasik, Jakarta:Prenada Islam Media. Hal:190-194
§  http/: Geogle_peradaban dan perkembangan islam di masa kerajaan Mongol.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar